Senin, 02 April 2018

PENANGANAN ABSES GIGI DI SURABAYA / 0812.1676.4112

Abses gigi adalah terbentuknya kantung atau benjolan berisi nanah pada gigi yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Abses gigi biasanya muncul pada ujung akar gigi (abses periapikal).
Infeksi bakteri penyebab abses gigi umumnya terjadi pada orang dengan kebersihan dan kesehatan gigi yang buruk. Nanah yang berkumpul pada benjolan, lambat laun akan terasa bertambah nyeri.
Penyakit ini dapat dicegah dengan cara menyikat gigi secara rutin atau membersihkan gigi menggunakan benang gigi. Sebaiknya seseorang rutin memeriksakan giginya ke dokter gigi untuk menghindari terjadinya kerusakan dan abses gigi.



Gejala Abses Gigi








Beberapa gejala yang biasanya dirasakan oleh penderita abses gigi adalah :

  •  Demam.

  • Sensitif pada tekanan saat mengunyah atau menggigit.

  • Sensitif pada suhu panas atau dingin.

  • Pembengkakan pada wajah atau pipi.

  • Nyeri parah dan berdenyut pada gigi, yang dapat menyebar ke tulang rahang, leher, atau telinga.

  • Kelenjar getah bening di bawah rahang atau di leher membengkak dan terasa nyeri.

  • Saat benjolan abses pecah, mendadak tercium bau tidak enak dari dalam mulut, dan lidah mengecap rasa busuk, serta cairan asin muncul di dalam mulut.

  • Kemerahan pada mulut dan wajah.




Penyebab dan Faktor Risiko Abses Gigi




Penyebab munculnya abses gigi adalah berkembangnya bakteri pada rongga mulut yang menyebar ke jaringan lunak dan tulang wajah dan leher. Bakteri masuk ke dalam pulpa gigi melalui rongga gigi atau retakan pada gigi penderita. Di dalam pulpa gigi sendiri terdapat beberapa pembuluh darah, saraf serta jaringan ikat.







Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita abses gigi adalah :



  • Makanan tinggi gula. Mengonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi bisa menyebabkan lubang pada gigi yang dapat berkembang menjadi abses gigi.







  • Buruknya kebersihan gigi. Orang yang tidak melakukan perawatan gigi dan gusi dengan semestinya berisiko mengalami masalah pada gigi, termasuk abses gigi.








Diagnosis Abses Gigi




Untuk mendiganosis pasien yang diduga menderita abses gigi, dokter umumnya akan melakukan beberapa tindakan pemeriksaan seperti:







  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa rongga mulut pasien secara keseluruhan.

  • Mengetuk gigi pasien. Gigi yang menderita abses biasanya menjadi sensitif terhadap sentuhan atau tekanan.

  • Pemindaian. Foto Rontgen akan membantu dokter mengidentifikasi abses serta melihat apakah infeksi sudah menyebar dan menyebabkan abses di bagian tubuh lainnya. Jika abses sudah menyebar ke bagian leher, biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan CT scan.

  • Pengobatan dan Komplikasi Abses Gigi


Beberapa langkah pengobatan yang umumnya akan dilakukan dokter untuk mengatasi abses gigi adalah:



  • Membuat kanal ke akar gigi. Dokter akan mengebor ke bagian bawah gigi, mengangkat jaringan lunak yang menjadi pusat infeksi, serta mengeringkan abses. Cara ini dapat menghilangkan infeksi dan menyelamatkan gigi pasien.



  • Mengeringkan abses, dengan cara membuat sayatan kecil pada benjolan abses dan mengeluarkan cairan nanah dari dalamnya.



  • Memberikan antibiotik. Jika infeksi sudah menyebar ke gigi lainnya, dokter akan meresepkan antibiotik untuk menghentikan penyebaran bakteri.



  • Mencabut gigi yang terinfeksi. Jika memang tidak bisa diselamatkan, maka gigi yang terkena abses akan dicabut. Dokter kemudian akan mengeringkan abses.



Jika tidak ditangani dengan benar, penderita abses gigi berisiko terkena beberapa kompikasi seperti:



  • Penyebaran infeksi, ke bagian tubuh lain seperti rahang, leher atau kepala.


  • Sepsis. Infeksi mematikan yang menyebar ke seluruh tubuh.


PENANGANAN ABSES GIGI DI SURABAYA / 0812.1676.4112

Abses gigi adalah terbentuknya kantung atau benjolan berisi nanah pada gigi yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Abses gigi biasanya muncul pada ujung akar gigi (abses periapikal).
Infeksi bakteri penyebab abses gigi umumnya terjadi pada orang dengan kebersihan dan kesehatan gigi yang buruk. Nanah yang berkumpul pada benjolan, lambat laun akan terasa bertambah nyeri.
Penyakit ini dapat dicegah dengan cara menyikat gigi secara rutin atau membersihkan gigi menggunakan benang gigi. Sebaiknya seseorang rutin memeriksakan giginya ke dokter gigi untuk menghindari terjadinya kerusakan dan abses gigi.



Gejala Abses Gigi








Beberapa gejala yang biasanya dirasakan oleh penderita abses gigi adalah :

  •  Demam.

  • Sensitif pada tekanan saat mengunyah atau menggigit.

  • Sensitif pada suhu panas atau dingin.

  • Pembengkakan pada wajah atau pipi.

  • Nyeri parah dan berdenyut pada gigi, yang dapat menyebar ke tulang rahang, leher, atau telinga.

  • Kelenjar getah bening di bawah rahang atau di leher membengkak dan terasa nyeri.

  • Saat benjolan abses pecah, mendadak tercium bau tidak enak dari dalam mulut, dan lidah mengecap rasa busuk, serta cairan asin muncul di dalam mulut.

  • Kemerahan pada mulut dan wajah.




Penyebab dan Faktor Risiko Abses Gigi




Penyebab munculnya abses gigi adalah berkembangnya bakteri pada rongga mulut yang menyebar ke jaringan lunak dan tulang wajah dan leher. Bakteri masuk ke dalam pulpa gigi melalui rongga gigi atau retakan pada gigi penderita. Di dalam pulpa gigi sendiri terdapat beberapa pembuluh darah, saraf serta jaringan ikat.







Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita abses gigi adalah :



  • Makanan tinggi gula. Mengonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi bisa menyebabkan lubang pada gigi yang dapat berkembang menjadi abses gigi.







  • Buruknya kebersihan gigi. Orang yang tidak melakukan perawatan gigi dan gusi dengan semestinya berisiko mengalami masalah pada gigi, termasuk abses gigi.








Diagnosis Abses Gigi




Untuk mendiganosis pasien yang diduga menderita abses gigi, dokter umumnya akan melakukan beberapa tindakan pemeriksaan seperti:







  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa rongga mulut pasien secara keseluruhan.


  • Mengetuk gigi pasien. Gigi yang menderita abses biasanya menjadi sensitif terhadap sentuhan atau tekanan.


  • Pemindaian. Foto Rontgen akan membantu dokter mengidentifikasi abses serta melihat apakah infeksi sudah menyebar dan menyebabkan abses di bagian tubuh lainnya. Jika abses sudah menyebar ke bagian leher, biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan CT scan.


  • Pengobatan dan Komplikasi Abses Gigi


Beberapa langkah pengobatan yang umumnya akan dilakukan dokter untuk mengatasi abses gigi adalah:



  • Membuat kanal ke akar gigi. Dokter akan mengebor ke bagian bawah gigi, mengangkat jaringan lunak yang menjadi pusat infeksi, serta mengeringkan abses. Cara ini dapat menghilangkan infeksi dan menyelamatkan gigi pasien.



  • Mengeringkan abses, dengan cara membuat sayatan kecil pada benjolan abses dan mengeluarkan cairan nanah dari dalamnya.



  • Memberikan antibiotik. Jika infeksi sudah menyebar ke gigi lainnya, dokter akan meresepkan antibiotik untuk menghentikan penyebaran bakteri.



  • Mencabut gigi yang terinfeksi. Jika memang tidak bisa diselamatkan, maka gigi yang terkena abses akan dicabut. Dokter kemudian akan mengeringkan abses.



Jika tidak ditangani dengan benar, penderita abses gigi berisiko terkena beberapa kompikasi seperti:



  • Penyebaran infeksi, ke bagian tubuh lain seperti rahang, leher atau kepala.



  • Sepsis. Infeksi mematikan yang menyebar ke seluruh tubuh.

OPERASI GIGI GERAHAM BUNGSU DI SURABAYA / 0812.1676.4112

Apakah kamu sering mengalami sakit kepala, demam, sakit gigi dan bau pada mulut? Bisa jadi itu disebabkan karena impaksi gigi. Impaksi gigi atau gigi yang mengalami impaksi adalah gigi geligi yang tumbuh berdesakan dan tidak mendapatkan ruang untuk tumbuh sehingga terjebak didalam gusi.
Biasanya impaksi gigi cenderung terjadi pada gigi geraham bungsu, meskipun bisa saja muncul pada gigi manapun.






Apa yang menyebabkan Impaksi pada gigi?



Sebenarnya tim medis dan peneliti masih meninjau lebih dalam tentang apa yang menjadi penyebab impaksi pada gigi.



Gigi geraham bungsu atau gigi geraham ketiga atau gigi molar (M3) atau “Wisdom Teeth” bisa disebabkan oleh kemungkinan rahang yang terlalu kecil untuk menampung gigi geraham bungsu yang mengakibatkan terjadinya penumpukan sehingga terjadi impaksi pada gigi. Biasanya gigi geraham ketiga ini tumbuh pada usia 16 – 25 tahun.






Kemudian ada juga yang menganggap penyebab impaksi pada gigi disebabkan oleh kebiasaan makan masyarakat modern yang hanya makan makanan yang lembek-lembek saja dan kebiasaan mengunyah yang kurang baik; seperti mengunyah kurang dari 30 kali dalam satu suapan.



Apakah gigi yang geraham bungsu harus selalu di cabut?







Tidak juga. Gigi geraham bungsu yang tumbuh secara normal dan tidak menimbulkan keluhan apapun tidak perlu untuk di cabut. Lain hal jika gigi tersebut menyebabkan impaksi pada gigi. Maka meskipun tidak terjadi keluhan sakit akan tetapi tim medis sepakat bahwa gigi yang mengalami impaksi perlu untuk di cabut demi pencegahan komplikasi lainnya yang di timbul akibat impaksi.



Apa saja komplikasi yang disebabkan oleh gigi yang impaksi?




Gigi yang impaksi bisa menyebabkan komplikasi seperti:

  • Kerusakan syaraf pada gigi

  • Kista pada gigi yang menyebabkan wajah tidak simetris

  • Perikonoritis atau infeksi dan peradangan gusi yang disebabkan oleh sisa-sisa makanan yang terjebak di dalam gusi karena gigi yang tidak dapat tumbuh sempurna. Penderitanya biasanya akan mengalami sakit pada gusi, pipi dan pada saat menelan.

  • Penumpukan plak

  • Sering sakit kepala

  • Demam

  • Bau pada mulut

  • Gigi berjejal/ crowded teeth yang merusak penampilan pada gigi karena letak gigi menjadi berjejal dengan gigi lain dan tidak beraturan

  • Rasa nyeri pada pundak, nyeri pada saat buka tutup mulut dan telinga berdengung

  • Gigi berlubang



Bagaimana cara pengobatan dan penanganan gigi yang impaksi?




Pencabutan gigi adalah solusi terbaik untuk menangani gigi yang impaksi lewat operasi bedah gigi dan mulut atau yang dalam istilah kedokteran dikenal dengan nama Odontectomy. Jadi nanti yang melakukan pencabutan gigi geraham bungsu ini bukanlah dokter gigi biasa, melainkan dokter khusus yang ahli dalam bedah gigi dan mulut. Karena diperlukan tindakan operasi kecil seperti merobek gusi dan atau mulut yang masih menutupi seluruh atau sebagian gigi geraham bungsu yang impaksi.



Berapa lama proses operasi/ pencabutan gigi geraham bungsu?







Proses pencabutan gigi geraham bungsu relatif. Tergantung dari posisi gigi dan tindakan apa yang diperlukan. Biasanya memakan waktu paling sebentar adalah 10 menit dan paling lama adalah 2 jam per gigi/ tindakan.



Berapa biaya operasi/ pencabutan gigi geraham bungsu?







Biaya proses pencabutan gigi geraham bungsu pun relatif, dilihat dari posisi gigi dan tidakan apa yang diperlukan. Biasanya berkisar antara 1,5 sampai 3 juta Rupiah per gigi/ tindakan. Kalau di luar negeri operasi ini bisa sampai 9jt Rupiah per gigi/ tindakan. Untuk lebih jelas, silahkan menghubungi dokter gigi terdekat mu.






PERAWATAN AKAR GIGI / 0812.1676.4112

Apa itu root canal treatment?




Root canal treatment (atau disebut juga endodontic treatment/ perawatan saluran akar) adalah perawatan yang diperlukan jika pulpa gigi telah terinfeksi akibat lubang besar ataupun benturan keras. Pulpa di dalam gigi tidak dapat sembuh sendiri jika sudah terinfeksi. Oleh sebab itu, pulpa yang terinfeksi harus diangkat dari dalam gigi agar tidak menumbulkan sakit. Tanda-tanda dari pulpa sudah terinfeksi adalah bermula dari sakit yang tajam dan terus-menerus, terutama di malam hari. Kemudian perasaan tidak nyaman saat menggigit makanan.






Root canal treatment ini dimaksudkan agar sedapat mungkin dan selama mungkin gigi dapat dipertahankan di dalam mulut karena sebisa mungkin kita mempertahankan gigi asli daripada mencabutnya dan menggantikannya dengan gigi palsu. Pada kebanyakan kasus, root canal treatment dilakukan oleh dokter gigi yang mendalami bidang endodontik, yaitu dokter gigi spesialis konservasi gigi (Sp.KG). Terkadang warna gigi berubah menjadi lebih gelap setelah terkena benturan keras atau jika terdapat lubang besar. Itu artinya saraf dalam gigi tersebut sudah mati dan diperlukan root canal treatment.



Mengapa diperlukan root canal treatment?







Jika pulpa gigi sudah terinfeksi, infeksi tersebut dapat menyebar ke dalam sistem saluran akar pada gigi tersebut lalu dapat menimbulkan abses. Abses adalah pembengkakan yang berisi nanah. Tanda- tanda abses bervariasi, mulai dari sakit yang tumpul hingga tajam, gigi dapat terasa sakit saat menggigit. Jika tidak dilakukan root canal treatment, infeksi akan terus menyebar dan akhirnya gigi harus dicabut.



Apakah root canal treatment terasa sakit?







Tidak. Biasanya bius lokal diberikan jika diperlukan dan selanjutnya perawatan akan berjalan tanpa ada rasa sakit.



Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perawatan?




Root canal treatment memerlukan 1 sampai beberapa visit. Pada visit pertama, pulpa yang sudah terinfeksi akan diangkat dari dalam gigi dan secara hati-hati saluran akar pada gigi akan dibersihkan dari kuman. Lalu akan dimasukkan obat ke dalamnya supaya menjadi steril. Kemudian akan diberikan tambalan sementara. Gigi akan diperiksa kembali pada visit berikutnya yang biasanya berselang 1 minggu.







Jika infeksi sudah teratasi, maka saluran akar akan diisi dengan bahan khusus agar kuman tidak tumbuh kembali, kemudian mahkota gigi akan ditambal permanen. Setelah ditambal, gigi dapat berfungsi kembali seperti gigi lainnya. Namun, gigi yang telah ‘mati’ menjadi lebih rapuh sehingga diperlukan crown / gigi selongsong untuk mensuport gigi agar terhindar dari kerusakan lebih lanjut di kemudian hari dan dapat kembali berfungsi dengan baik.



Bagaimana jika saya tidak melakukan root canal treatment?




Alternatifnya adalah dengan mencabut gigi tersebut. Karena sekali pulpa terinfeksi, maka tidak disarankan untuk membiarkan gigi yang terinfeksi di dalam mulut. Namun biasanya jalan yang terbaik adalah mempertahankan gigi tersebut di dalam mulut dengan cara root canal treatment daripada mencabut gigi tersebut.




Gigi yang sudah dilakukan root canal treatment akan kembali terlihat sama seperti gigi sehat. Namun tetap harus sikat gigi secara rutin dan melakukan chek up reguler ke dokter gigi.

PENANGANAN PERIKORONITIS / 0812.1676.4112

Perikoronitis adalah gangguan gigi dimana jaringan gusi di sekitar gigi bungsu membengkak dan terinfeksi. Gigi bungsu adalah set gigi geraham ketiga dan terakhir yang kebanyakan orang dapat pada akhir usia belasan atau awal dua puluhan.



Apa Penyebab Perikoronitis?




Perikoronitis dapat berkembang ketika gigi bungsu hanya sebagian keluar (menembus gusi). Hal tersebut dapat menyebabkan bakteri untuk masuk dan menyebabkan infeksi. Dalam kasus perikoronitis, makanan atau plak (yaitu bakteri yang tersisa pada gigi setelah makan) dapat terjebak di bawah flap gusi sekitar gigi.






Jika makanan atau plak tetap ada, maka kondisi tersebut dapat mengiritasi gusi dan menyebabkan perikoronitis. Jika perikoronitisnya parah, maka pembengkakan dan infeksi dapat menjalar dari rahang ke pipi dan leher.



Apa Gejala-Gejala Perikoronitis?




Gejala perikoronitis dapat mencakup antara lain :

  • Rasa Nyeri

  • Pembengkakan jaringan gusi (yang disebabkan oleh akumulasi cairan)

  • “Rasa tidak enak” di mulut (yang disebabkan oleh nanah yang bocor dari gusi)

  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher

  • Kesulitan membuka mulut




Bagaimana Mendiagnosis Perikoronitis?







Dokter gigi akan memeriksa gigi bungsu Anda untuk melihat bagaimana gigi tersebut muncul, dan menentukan apakah gigi bungsu akan sebagian saja yang keluar. Dokter gigi dapat melakukan X-ray secara berkala untuk menentukan arah keluarnya gigi bungsu. Dokter gigi juga akan mencatat setiap gejala yang ada, seperti bengkak atau infeksi, dan akan memeriksa apakah ada flap gusi di sekitar gigi bungsu.



Bagaimana Mengobati Perikoronitis?




Jika perikoronitis yang terjadi hanya pada gigi (misalnya jika rasa sakit dan pembengkakan belum menyebar), obati dengan berkumur air garam hangat. Pastikan juga bahwa tidak ada makanan yang terjebak dibawah flap gusi.






Jika gigi, rahang, dan pipi bengkak dan nyeri, maka segera berobat ke dokter gigi Anda. Dokter dapat mengobati infeksinya dengan obat antibiotik (umumnya penisilin, kecuali jika Anda alergi terhadap penisilin). Anda juga dapat minum obat penghilang rasa sakit seperti aspirin, acetaminophen, atau ibuprofen atau dokter gigi Anda dapat meresepkan obat penghilang rasa sakit.








Jika rasa sakit dan peradangannya parah, atau jika perikoronitis terjadi berulang, maka mungkin perlu dilakukan bedah mulut untuk menghilangkan flap gusi atau gigi bungsu. Dokter gigi Anda dapat membuat rujukan ahli bedah mulut dan maksilofasial yang tepat. Laser tingkat rendah dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan yang terkait dengan perikoronitis.



EFEK OBAT KUMUR PADA KESEHATAN RONGGA MULUT / 0812.1676.4112

Obat kumur telah lama menjadi teman andalan untuk mencegah bau mulut yang mengganggu rasa percaya diri. Tetapi ternyata selain itu, obat kumur turut berperan menjaga kesehatan mulut.
Obat kumur umumnya adalah cairan antiseptik yang digunakan untuk membersihkan sela-sela gigi, permukaan lidah dan gusi, serta mulut bagian belakang atau kerongkongan.






Penggunaan obat kumur bertujuan untuk mengurangi bau mulut. Sebagian obat kumur lainnya ditujukan untuk fungsi layaknya air liur, yaitu menjaga mulut tetap lembap dan menetralkan zat asam.
Sejumlah jenis obat kumur dapat digunakan secara bebas, tetapi ada juga yang dirancang khusus untuk menangani gangguan kesehatan tertentu. Jenis yang kedua biasanya diresepkan oleh dokter.



Macam-macam Kandungan Obat Kumur




Terdapat banyak pilihan obat kumur dengan kandungan bahan pendukung berbeda-beda yang tentunya memberikan manfaat berbeda pula. Produk-produk obat kumur dapat mengandung bahan-bahan berikut:

  • Antimikrobial: mengurangi plak, gingivitis, serta peradangan gusi pada tahap awal, serta membunuh bakteri penyebab bau mulut.

  • Zat pembasmi bau mulut: menonaktifkan senyawa penyebab bau mulut.

  • Astringent salt: bahan penyamar bau mulut.

  • Flouride: membantu mencegah karang gigi dan gigi berlubang.

  • Peroksida: membantu mencegah kemunculan noda pada permukaan gigi.

  • Antiseptik seperti klorheksidin glukonat atau hexetidine.

  • Zat perisa seperti sorbitol, sukralosa, sodium saccharin.


Sementara itu, obat kumur yang digunakan melalui resep dokter dapat mengandung bahan-bahan antijamur untuk mencegah perkembangan jamur, antibiotik untuk membantu membunuh bakteri, anestesi lokal atau antihistamin, antasid, serta kortikosteroid untuk menangani inflamasi.
Kecuali telah diresepkan dokter, sebaiknya hindari penggunaan obat kumur pada anak di bawah usia 6 tahun, terutama yang mengandung alkohol, karena berisiko tertelan.



Obat kumur yang mengandung alkohol juga berisiko menyebabkan bau mulut bertambah berat karena dapat menyebabkan mulut semakin kering. Selain itu, hingga saat ini terdapat perdebatan para ahli mengenai penggunaan obat kumur yang mengandung alkohol pada jangka panjang dengan kaitannya terhadap perkembangan kanker mulut.



Lebih dari Mencegah Bau Mulut







Bau mulut atau halitosis adalah keluhan yang umum terjadi. Selain dapat disebabkan oleh bakteri, makanan yang tersisa pada sela-sela gigi dan permukaan lidah juga dapat menimbulkan keluhan ini.
Sebuah tinjauan terhadap berbagai penelitian mengungkapkan bahwa obat kumur dapat menangani bau mulut. Menurut tinjauan tersebut, kandungan zinc dan chlorine dioxide dapat menetralkan bau yang ada, sedangkan kandungan antibakteri chlorhexidine atau cetylpyridinium diperkirakan dapat membantu mengurangi jumlah bakteri penyebab bau mulut.
Selain manfaat utama di atas, ternyata ada banyak manfaat lain produk obat kumur, yaitu:

  • Obat kumur dapat membantu mencegah penimbunan plak pada gigi.

  • Obat kumur yang mengandung fluoride berperan membantu mengurangi risiko gigi berlubang akibat bakteri dan zat asam, serta menjadikan gigi lebih kuat.

  • Obat kumur tertentu juga dapat digunakan pascaoperasi atau setelah pencabutan gigi.

  • Beberapa jenis obat kumur yang diresepkan dapat digunakan untuk menangani penyakit mulut yang dapat diakibatkan terapi radiasi ataupun kemoterapi.

  • Meski demikian, obat kumur, terutama yang dijual bebas, umumnya bukanlah obat untuk menangani gangguan gigi dan gusi, terutama yang sudah berat. Oleh karenanya, jika Anda mengalami masalah kesehatan semacam ini, tetap penting untuk memeriksakan diri ke dokter gigi. Selain itu, perlu diingat bahwa obat kumur bukanlah pengganti sikat dan pasta gigi karena keduanya tetap berperan penting membersihkan sisa makanan dan bakteri pada gigi.




Baca Aturan Penggunaan untuk Hasil Maksimal







Untuk mendapatkan manfaat maksimal, baca kandungan yang tertera dalam kemasan dan ikuti petunjuk penggunaan sebagai berikut :

  • Pastikan obat kumur tersebut telah terdaftar pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

  • Biasanya obat kumur digunakan sekali sehari sebelum tidur atau setelah menggosok gigi, atau sesuai petunjuk dokter. Untuk mendapatkan efek terbaik, sebaiknya gunakan di waktu yang sama.

  • Umumnya terdapat gelas takar seukuran kurang lebih 10 mm atau setara 2 sendok teh penuh yang dapat digunakan sekali pakai. Sebaiknya hindari menggunakan lebih dari takaran ini kecuali direkomendasikan dokter.

  • Gunakan untuk berkumur selama kurang lebih satu menit. Kemudian keluarkan dari mulut. Kecuali direkomendasikan dokter, hindari sekali-sekali menelan obat ini. Oleh karenanya, selalu dampingi saat anak-anak ketika mereka menggunakan obat kumur.

  • Untuk mendapatkan hasil maksimal, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan ataupun berkumur dengan cairan lain setidaknya selama 30 menit setelah menggunakan obat kumur.

  • Kumurlah setelah gosok gigi dan sebelum menggunakan obat kumur karena kandungan tertentu pada pasta gigi dapat menghambat kerja chlorhexidine dalam obat kumur.

  • Umumnya pengguna obat kumur tidak akan merasakan efek samping berarti dan biasanya bersifat sementara, misalnya sensasi mulut kering dan perubahan rasa. Pada orang-orang yang sensitif atau alergi terhadap bahan-bahan tertentu pada obat kumur, dapat timbul luka, kemerahan, dan nyeri pada mulut. Reaksi-reaksi semacam ini biasanya dapat ditangani dengan mencairkan obat kumur dengan air biasa ataupun berganti obat kumur, misalnya menggunakan air garam.

  • Periksakan diri ke dokter jika setelah penggunaan, justru muncul noda pada gigi atau pada lidah. Selain itu juga periksakan diri terlebih dahulu jika Anda adalah ibu hamil atau menyusui yang akan menggunakan obat kumur.

CARA MENGATASI GINGIVITIS / 0812.1676.4112

Apa itu gingivitis?




Gingivitis adalah salah satu jenis penyakit gusi yang menyebabkan iritasi, kemerahan, dan pembengkakan pada gusi.






Karena gingivitis bisa menjadi kondisi yang ringan, Anda mungkin tidak menyadari Anda memiliki kondisi ini. Namun, penting untuk segera mengatasi gingivitis karena jika dibiarkan, penyakit ini dapat menyebabkan penyakit gusi (periodontitis) yang jauh lebih serius, mengakibatkan kehilangan gigi.



Penyebab utama dari gingivitis adalah kebersihan oral yang buruk. Kebiasaan kebersihan oral yang baik, seperti menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari, membersihkan dengan benang gigi setiap hari dan melakukan pemeriksaan gigi rutin, dapat membantu mencegah gingivitis.



Tanda-tanda & gejala




Apa saja tanda-tanda dan gejala gingivitis?






Gusi yang sehat umumnya keras dan berwarna merah muda pucat. Apabila gusi Anda bengkak, merah kehitaman dan mudah berdarah, Anda dapat memiliki gingivitis. Karena gingivitis jarang terasa sakit, Anda dapat memilikinya tanpa menyadarinya. Tanda-tanda dan gejala dari gingivitis meliputi:

  • Gusi bengkak

  • Gusi nyeri

  • Gusi turun

  • Gusi yang mudah berdarah saat Anda menyikat gigi atau menggunakan benang gigi, kadang terlihat warna kemerahan pada sikat gigi atau benang gigi

  • Perubahan pada warna gusi dari merah muda yang sehat menjadi merah kehitaman

  • Napas bau




Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.




Bagaimana mendiagnosis gingivitis?




Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan di rumah untuk mencegah dan mengatasi gingivitis meliputi:

  • Melakukan pembersihan dental profesional, sesuai jadwal yang direkomendasi dokter gigi.

  • Menggunakan sikat gigi halus dan menggantinya setidaknya setiap 3-4 bulan.

  • Mempertimbangkan untuk menggunakan sikat gigi elektrik, yang dapat lebih efektif mengangkat plak dan tartar.

  • Menyikat gigi 2 kali sehari, atau lebih baik lagi, setelah setiap makan.

  • Membersihkan sela-sela dengan benang gigi sekali sehari.

  • Menggunakan obat kumur antiseptik, jika direkomendasikan oleh dokter gigi.

  • Menggunakan pembersih interdental, seperti tusuk gigi yang dikhususkan untuk membersihkan sela gigi.





Jika Anda konsisten dengan kebersihan gigi, Anda akan melihat kembalinya jaringan gusi yang sehat kembali dalam beberapa hari atau minggu. Anda perlu untuk mempertahankan kebiasaan kebersihan mulut yang baik sepanjang hidup Anda, agar masalah pada mulut tidak kembali.




Kapan saya harus periksa ke dokter gigi?







Biasanya para dokter gigi merekomendasikan pemeriksaan rutin untuk mengidentifikasi gingivitis, gigi berlubang (karies) dan kondisi lainnya sebelum kondisi tersebut menyebabkan masalah yang lebih serius. Apabila Anda menyadari tanda-tanda dan gejala gingivitis, aturlah jadwal pertemuan dengan dokter gigi. Lebih cepat Anda mencari perawatan, semakin baik kemungkinan pemulihan kondisi gusi dan pencegahan dari periodontitis.



Pencegahan




Bagaimana cara mencegah gingivitis?






Cara terbaik untuk mencegah gingivitis adalah program kebersihan gigi yang baik, yang Anda mulai sejak awal dan dipertahankan secara konsisten. Pembersihan yang lengkap dengan sikat gigi dan benang gigi umumnya memerlukan 3-5 menit. Membersihkan dengan benang gigi sebelum menyikat gigi dapat membantu Anda membersihkan partikel makanan dan bakteri.



Kunjungi dokter gigi secara rutin untuk pembersihan profesional, biasanya setiap 6-12 bulan. Jika Anda memiliki faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan gingivitis, Anda mungkin akan memerlukan pembersihan dental profesional lebih sering.

PENANGANAN ABSES GIGI DI SURABAYA / 0812.1676.4112

Abses gigi adalah terbentuknya kantung atau benjolan berisi nanah pada gigi yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Abses gigi biasanya munc...